Langsung ke konten utama

SUKSES BERKOMUNIKASI SUKSES BERKARIR






Oleh: Gilang Pratama

Setiap manusia, hewan dan tumbuhan melakukan komunikasi untuk terus berinteraksi dan memahami satu sama lainnya. Komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan ini. Komunikasi merupakan sendi pokok kehidupan. Tidak ada kehidupan tanpa komunikasi. Komunikasi bagaikan aliran darah yang terus mengalir, komunikasi bagaikan udara yang hadir dimana – mana, komunikasi bagaikan pernafasan, anda tidak dapat hidup lama tanpa bernafas dan anda tidak dapat hidup bahagia jika tanpa komunikasi, komunikasi ibarat benang yang mengikat diri kita dengan dunia.
Menurut pakar komunikasi 70% dalam 24 jam, waktu manusia diisi dengan komunikasi. Begitu banyaknya waktu yang kita habiskan dalam komunikasi. Aristoteles mengatakan, tanpa kecakapan berbicara, kita tidak mungkin dapat mendekati saudara, orang tua, teman, lawan, ataupun simiskin dan 1001 macam orang lagi. Covey mengatakan “Tidak perduli seberapa berbakatnya anda. Tidak perduli seberapa intelektualnya anda, kesuksesan tidak akan anda raih, tanpa adanya komunikasi yang baik”.

Di dalam kehidupan, kita perlu berinteraksi satu sama lain untuk membangun hubungan manusia. Hubungan itu hubungan yang harmonis, hubungan yang bisa membuat manusia bahagia. Komunikasi adalah hal yang membimbing manusia untuk membangun hubungan, berinteraksi dan pertukaran informasi.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi yang tujuannya tercapai saling pengertian, hubungan yang  yang baik dan timbal balik terhadap pesan yang disampaikan.  Komunikasi bukan hanya sekedar berbicara, tetapi banyak faktor yang menyebabkan komunikasi. Komunikasi terjadi bisa secara verbal (kata-kata) maupun komunikasi secara nonverbal (ekspresi wajah,bahasa tubuh). Sukses berkomunikasi berarti sukses dalam berkarir. Berikut adalah strategi-strategi agar komunikasi menjadi sukses.

1.      Menjadi pendengar yang baik
Menurut penelitian,  60 % manusia mempunyai kualitas yang buruk untuk menjadi pendengar yang baik. Kesalahan dalam persepsi kebanyakan orang bahwa “komunikasi itu berbicara komunikasi itu anda terus berbicara”, itulah kekeliruan kita selama ini, padahal komunikasi itu adanya saling pengertian antara kedua belah pihak, komunikasi itu bersifat dua arah. Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu kesuksesan untuk keberhasilan komunikasi.

2.      Jangan memotong pembicaraan
Pernakah terbanyangkan oleh anda, kalau anda berbicara didengar dengan antusias, didengar dengan penuh perhatian oleh lawan bicara, tentunya anda akan merasa senang dan bahagia. Tetapi coba anda bayangkan, belum selesai anda berbicara perkataan anda langsung dipotong, perkataan ada langsung disimpulkan, tentunya anda akan merasa jengkel dan marah. Itupun yang terjadi apabila anda selalu memotong pembicaan orang lain, orang akan merasa jengkel dan marah.
Memotong pembicaraan adalah hal yang sangat fatal dalam komunikasi, oleh karena itu jangan pernah memotong pembicaraan orang lain, tunggu sampai orang lain selesai berbicara barulah anda memulai untuk berbicara.

3.      Menatap lawan bicara dan raut muka yang menarik
Tahukan anda, bahwa unsur – unsur komunikasi adalah kata – kata, nada dan suara, serta bahasa tubuh. Bahasa tubuh mempengaruhi 55 % dalam kesuksesan berkomunikasi. Bahasa tubuh, raut muka yang menarik dan tatapan mata terhadap lawan bicara kita. Oleh karena itu menatap lawan bicara dan memberikan raut muka yang menarik merupakan kesuksesan dalam berkomunikasi.

4.      Tersenyum
Tersenyum, betapa mudahnya hal ini dilakukan. Hanya butuh sedetik untuk merubah bentuk bibir menjadi senyum dan hanya butuh tujuh detik mempertahankan sang senyum untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati.
Senyum tulus ada aturannya,  senyum itu harus  227.  Artinya senyum baru terlihat tulus dengan menarik bibir ke kanan 2 cm, ke kiri 2 cm, pertahankan minimal selama 7 detik.  Bila kurang dari 7 detik, maka senyum itu akan kehilangan ketulusannya.
Dengan tersenyum anda bisa membahagiakan diri anda sendiri dan diri orang lain, tersenyum merupakan energi kebaikan yang anda berikan kepada orang lain, orang akan mendapatkan manfaat dari energi tersebut. Banyaklah memberi energi kebaikan berupa senyuman yang manis kepada orang lain.

5.      Empati
Dalam ilmu komunikasi, ada yang namanya antipati, simpati, dan empati. Antipati adalah anda merasa acuh dan tidak peduli terhadap orang lain, hal ini harus dihindari. Simpati adalah perasaan anda  kepada orang lain, menanyakan  akan kabar orang lain, peduli akan nasib orang lain.
Empati merupakan puncak keberhasilan dalam berhubungan, empati adalah turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, hal ini berat kecuali orang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ia akan mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan dirinya sendiri.
6.      Sebut “Nama” lawan bicara anda
Nama adalah identitas yang membedakan diri anda dengan orang lain. Nama adalah do’a yang membuat orang lain semangat dengan namanya itu. Orang lain akan merasa terhormat dan senang apabila dengan berhubungan anda selalu menyebut namanya, misalnya anda  bertemu dengan teman yang bernama Muhammad. Muhammad akan senang apabila anda menyebut namanya.
7.      Up To Date
Selalu menambah informasi akan membuat anda kaya akan informasi, ini akan berdampak pada kesuksesan anda dalam berkomunikasi. Biasanya lawan bicara kita akan berbicara tentang masalah-masalah aktual, masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya. Apabila anda terus menambah informasi, tentunya akan menambah kualitas anda dalam berkomunikasi.


Semoga dengan mempraktekkan 7 (tujuh) tips di atas, kualitas komunikasi kita bertambah baik. Sukses berkomunikasi berarti sukses dalam berkarier.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mutiara Tetaplah Mutiara Dimanapun Berada

Banyak dari kita menyalahkan “ keadaan ” adalah penyebab kita terjatuh pada lembah hitam, kegagalan, kemiskinan dan kerusakan pada diri kita. Ada lagi orang yang menyalahkan lingkungan lah yang bertanggung jawab pada kegagalannya. Memang benar lingkungan berpengaruh pada diri seseorang, oleh karena itu pandai-pandailah dalam memilih lingkungan dan orang terdekat kita. Tapi apakah kesemua itu lantas kita berkata “karena keadaaan begini saya rusak, karena lingkungan lah saya hancur, karena orang tua yang broken home saya jadi begini, karena miskin saya mencuri, karena tidak ada pekerjaan saya merampok”. Bisakah hal seperti itu dijadikan dasar pembelaan atas kesalahan kita? Lantas  apakah kita tidak punya “daya dan upaya” untuk menyaring perbuatan-perbuatan yang buruk disekitar kita. Bukankah kita mempunyai “akal” untuk mengetahui perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk, dan akal juga mengetahui mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Mari kita merenun

The Wrong Place

Sabtu siang tadi ceritanya sedang tempat untuk berfikir dan merancang sesuatu, saya pikir tempat tersebut merupakan tempat yang tepat untuk berfikir dan mencari inspirasi. Selain untuk mencari tempat yang lain selain kamar, saya  butuh tempat di luar sana untuk membuka pikiran dan mungkin mendapatkan inspirasi. Setelah memesan double exspresso , tangan saya sudah siap untuk menuliskan di sebuah catatan apa yang tertuang dalam pikiran saya. Tetapi diluar dugaan, ketika sedang menulis suara hiruk pikuk dan teriakan sana – sini mengganggu pikiran saya, apa yang terjadi gumam dalam hati, ketika menoleh ke samping, ternyata anak-anak muda sedang asyik bermain game. Saya tidak tau persis game itu, yang jelas seperti menyusun puzzle dan apabila terjatuh mereka dihukum dengan coretan wajah di mukanya. Permainan-permainan seperti itu sering saya lihat disebagian café sekitaran Palembang belakangan ini. Saya tidak tahu persis tepatnya, tetapi semakin ramai café yang berlomba – lomba mem

Bangkitlah, kembalilah kepadanya

Pada dasarnya semua manusia di bumi ini memiliki banyak kesalahan. Kesalahan itu baik kesalahan yang kecil atau pun yang sangat besar serta kesalahan yang tampak maupun yang tersembunyi. Intinya manusia adalah makhluk yang tak lepas dari yang namanya dosa. Dosa dahulu kala atau pun sekarang, khilaf dan salah pernah kita lakukan. Dahulu, kita pernah mempunyai mimpi yang besar, mimpi untuk menjadi seorang yang besar, mungkin mimpi untuk menjadi seorang pengusaha, pejabat atau pun mimpi untuk melamar seseorang yang kita cintai. Mimpi tersebut gagal karena atas kesalahan kita sendiri, kesalahan yang dibuat terlalu besar sehingga kita harus mengubur dalam-dalam mimpi tersebut. Berjuta-juta kesalahan pernah kita lakukan, kesalahan tersebut membuat kita jatuh, jatuh ke dalam lembah kegagalan. Kesalahan yang membuat kita depresi, gagal meraih mimpi yang pernah kita rencanakan. Lantas apakah yang harus kita lakukan? Apakah meratapi semua yang terjadi ataukah menjadi tidak bersemanga